KARTINI MASA KINI
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ikhwa Fillah...
yukk kita baca-baca perjuangan Ibu R.A Kartini, Peran wanita di Zaman peradaban dan Hikmah untuk Muslimah zaman kini
KARTINI MASA KINI
Biodata R.A Kartini
- NamaLengkap : Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat
- Nama lain : R.A Kartini
- T.T.L : Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879
- Wafat : Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904
- Agama : Islam
- Orang Tua : Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (Ayah), M.A. Ngasirah (Ibu)
- Saudara : R.M Slamet Sosroningrat, P.A Sosrobusono, R.A Soelastri, Drs. R.M.P Sosrokartono, R.A Roekmini, R.A Kardinah, R.A Kartinah, R.M Muljono, R.A Soematri, R.M Rawito
- Suami : K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat
- Anak : Soesalit Djojoadhiningrat
Sejarah Perjuangan R.A Kartini
Kartini hidup di Zaman yang menganut sistem Patriarki. pada masa Kartini
yang sangat kental akan budaya Jawa menempatkan perempuan sebagai makhluk kelas
dua setelah laki-laki. kehidupan sosial zaman kartini menganut sistem patriarki yakni sistem yang memberi hak istimewa kepada laki-laki untuk memiliki kekuasaan untuk mengatur perempuan. Perempuan tidak memiliki kekuasaan atas dirinya sendiri.
Perempuan tidak memiliki kebebasan untuk mengaktualisasikan diri. Dahulu wanita hanya dipandang secara fisik, sangat dibatasi dalam peran-peran sosial, yang dilakukan perempuan hanya ke sumur, kasur, dan dapur, dan tidak perlu sekolah. kartini sendiri hanya mengenyam pendidikan sampai usia 12 tahun (setaraf SD). Atas latar belakang kondisi ini menjadikan kartini sosok dengan perjuangan Emansipasi
Masyarakat islam
pada zaman kartini adalah masyarakat islam yang memiliki pemahaman dangkal
tentang islam itu sendiri, belum banyak yang memiliki pemahaman mendalam
tentang ajaran islam. Masyarakat yang jauh dari Al-Qur'an karena saat itu kolonial Belanda membatasi percetakan Al-Qur'an, bahkan Al-Qur’an yang merupakan pedoman hidup umat
manusia tidak boleh diterjemahkan dan hanya sedikit orang yang mengetahui makna
yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan refleksi kritis Kartini tentang islam
memberikan pemahaman kepada lapisan masyarakat untuk memaknai ajaran islam
secara komprehensif.
Kartini secara eksplisit menyatakan dengan jelas pentingnya agama dalam
pendidikan yang terdapat dalam surat-suratnya, dan pemahaman kartini yang semakin mendalam
tentang agama memberikan sebuah pandangan bahwa dasar dari pendidikan seorang
anak adalah agama yang baik, dan yang pertama kali diberikan oleh seorang ibu
kepada anak dalam produk perangai dan budi pekerti. Oleh karena itu dalam
sekolah Kartini juga tidak melupakan materi agama. Agama dijadikan sebagai
materi dasar untuk memahami ilmu pengetahuan yang lainnya. Kartini menekankan
penguasaan agama sangat penting. Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca saja,
melainkan juga dipahami maknanya untuk menjawab setiap persoalan zaman.
R.A Kartini adalah sosok wanita yang sangat dekat dengan Al-Qur’an. Titik balik dari perjuangan R.A Kartini itu ialah ketika ia pertama kali mengikuti pengajian kyai syeikh Darat yang mempelajari Tafsir Al-Qur'an. ketika seseorang itu yakin dengan Al Qur’an maka ia akan terus bergerak dan
dasarnya dari Al-Qur’an, segala yang ia lakukan itu berpedoman kepada Al-Qur’an dan inilah hal yang terus Kartini lakukan yang mejadikan landasannya untuk bergerak.
R.A Kartini yang
memperjuangkan emansipasi, emansipasi wanita yang diperjuangkan kartini berarti perjuangan untuk bebas, keinginan bebas bagi perempuan yang diusung oleh kartini adalah bebas dalam mengenyam Pendidikan. Sehingga perempuan dapat menjadi partner berjuang laki-laki untuk
membangun peradaban pendidikan bangsa yang lebih baik. Pemikiran kartini ini juga sesuai
dalam pendidikan islam, berdasarkan QS. Al-Hujurat :13 maka kedudukan antara
perempuan dan laki-laki sama di mata Allah kecuali ketakwaannya. Dan
berdasarkan pada QS. An-Nisa : 34 masing-masing gender dilebihkan Allah atas
sebagian yang lain, sesuai dengan peran dan fungsinya. Ibu kartini menulis sebuah surat dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang terinspirasi dari ayat Al-Qur'an yang terdapat dalam Q.S Al-Baqarah ayat 257 yang artinya "Allah pelindung orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya (Iman)"..
Peran Wanita yang tidak terlepas dari sejarah Peradaban Islam (Sirah Shahabiyah)
Perempuan-perempuan teladan Selama lebih dari 1300 tahun, perempuan
hidup di bawah naungan dan bimbingan Khilafah. Hak-hak mereka terpenuhi.
Kemiskinan teratasi, martabatnya terlindungi. Kemuliaan dan kehormatannya pun
terjaga. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh perempuan muslim tapi juga oleh
perempuan non muslim. Kebahagiaan dan kesejahteraan dirasakan oleh seluruh
masyarakat.
Luar
biasanya Islam dalam memandang perempuan, yang di lakukan sejarah perempuan di zaman ribuan tahun lalu juga berlandaskan Al-Qur'an. Sejarah para shahabiyah Rasullulah
dan perempuan di zaman para kenabian beribu tahun yang lalu tidak ada bedanya
dengan apa yang dialami R.A Kartini dan Pahlawan perempuan lainnya pada masa
penjajahan. Contoh pertama seperti Aisyah r.a istri Rasullulah yang luar biasa dalam
memperjuangkan pendididkan. Aisyah
r.a. adalah perawi hadist dan banyak memberikan fatwa karena kecerdasannya. Saat itu Aisyah r.a mampu menguasai hadist,
menguasai ilmu fiqih, sehingga menjadi
rujukan ilmu dari shahabiyah lainnya.
Kemajuan kaum perempuan pada masa Islam diterapkan dalam seluruh
aspek kehidupan tercatat dalam sejarah. Pada masa kenabian terlihat dari majelis-majelis
yang dipimpin Rasulullah SAW. Rasulullah SAW, melibatkan tak hanya para
sahabat, tetapi juga shahabiyah. Perempuan masa itu mendapatkan hak untuk
menimba ilmu, mengkritik, bersuara dan berpendapat. Atas permintaan muslimah
pula Rasulullah SAW memimpin satu majelis terpisah khusus muslimah agar
muslimah berkesempatan lebih banyak berdialog dan berdiskusi dengan beliau. Luar biasanya
islam dalam memandang perempuan. Beribu-ribu tahun yang lalu para pejuang
wanita yang ada pada zaman nabi itu sama saja tidak ada bedanya dalam
memperjuangkan islam
Jika membicarakn tentang hak bersuara di zaman Rasullulah,
ada Asma binti Yazid yang menjadi
juru bicara
perempuan pada saat itu, jadi saat zaman Rasulullah, Perempuan juga
memiliki kegelisahan-kegelisahan yang ada, karena kegelisahan itu ia
juga menyampaikan hal itu kepada Rasulullah. Dan itu juga yang dilakukan R.A Kartini yangi ingin
menyuarakan ketidakadilan yang terjdi
di Indonesia saat itu.
Sejarah itu berulang dari zamana pahlawan dan di zaman shohabiah
Rasulullah. Sejarah pun mencatat betapa istri Rasulullah dan banyak para
perempuan di masa Rasulullah pun patut dijadikan teladan. Jika membicarakn tentang profesi,bisa dilihat dari Siti Khadijah r.a
yanng jiwa enterpreneurnya luar biasa dan dengan kemampuan bisnisnya, dan
semua itu tidak lain karena pijakannya tetap islam, tetap Rasulullah, dan Pedomannya Al-Qur'an. Itulah ia Ummul Mu'minin
Khadijah r.a. adalah salah satu kampium bisnis pada masa itu. Dan ada Sumayyah binti Hubath, orang yang pertama-tama masuk islam yang juga Isteri
Yasir r.a, demi mempertahankan keimanannya dia menyatakan penentangannya
terhadap orang-orang kafir yang menyiksanya, beserta suami dan anaknya, hingga
beliau dan suaminya menemui syahid.
Refleksi/Hikmah untuk Muslimah Zaman ini
Masalah yang kita hadapi saat ini...
Kini, atas nama emansipasi, dengan dalih meneladani kartini banyak
perempuan yang meninggalkan kodratnya. Menjadi Kartini masa kini telah
menjadikan banyak kaum hawa tidak menyadari bahwa sebagai perempuan Indonesia
apa yang banyak dilakukannya, justru membuat mereka kehilangan jati dirinya
sebagai bangsa yang menjunjung tinggi moral yang berdasarkan nilai-nilai agama.
Mereka lupa akan kemuliaannya sebagai perempuan yang berpegang teguh pada nilai
agama. Muslimah tidak percaya diri akan identitas nya sebagai muslimah.
Muslimah saat ini tidak berdasarkan hadist dan Al-Qur’an melainkan mengikuti
budaya barat serta tidak mengikuti shohabiah Rasullulah
Ironis! Perempuan Indonesia tak terkecuali muslimahnya saat ini
kita lihat belum termuliakan. Perempuan-perempuan barat yang doyan
mengeksploitasi tubuh justru yang banyak dijadikan sumber inspirasi kaum
perempuan masa kini. Propaganda media,
media-media memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukannnya pribadi
muslimah. menampilkan sosok perempuan yang jauh dari islam
Kemana Kartini masa kini harus melangkah?
Fitrah perempuan dari sejak dulu sampai sekarang sama. Fitrahnya
dia itu adalah istri bagi suaminya, ibu bagi anak-anaknya dan pengatur rumah
yang bertugas menciptakan keharmonisan di dalam rumah tangga. Adapun dari sisi
bahwa perempuan juga manusia sama sebagaimana halnya laki-laki, dia adalah
hamba Allah dan juga bagian dari anggota masyarakat yang berkewajiban beramar
ma’ruf nahi munkar.
Sangat menarik bagi kaum muslimah khususnya, terutama di bulan
April menelaah lebih dalam sosok Kartini, agar bisa mengingatkan kaum perempuan
Indonesia lainnya untuk tidak salah melangkah. Karena bila salah melangkah
dalam kehidupan resikonya tidak main-main, keselamatan dunia dan akhirat yang
dipertaruhkan.
Jadi, kembali kepada fitrah merupakan jawaban final untuk langkah
yang jelas bagi semua perempuan Indonesia. Boleh berkiprah seperti halnya
perempuan-perempuan teladan di kejayaan islam (bukan seperti perempuan barat).
Berkiprah, bahkan harus, demi terwujudnya khilafah! Wahai para Kartini masa kini,
peradaban baru menanti kita.
Kartini, lebih dari sekedar seorang nama wanita. Dialah
simbolemansipasi yang memperjuangkan kesetaraan derajat antara wanita dan
laki-laki dalam mengenyam pendidikan pada saat itu. Kartini muda adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi
ilmu pendidikan dan pengetahuan. Membaca dan menulis merupakan
kegemarannya, maka tak heran Kartini memiliki pemikiran yang bervisi jauh
kedepan.
Wanita memiliki peran yang luar biasa bagi kehidupan. Darinya
generasi terbaik negeri ini dilahirkan. Antara Kartini dan kita tentu memiliki
tantangan yang berbeda. Jika dulu Kartini berjuang dengan membangun
gagasan, keluar dari tradisi yang masih menganggap rendah derajat wanita,
menentang feodalisme, dan memperjuangkan hak akses pendidikan bagi kaum wanita.
Sedangkan wanita sebagai kartini masa kini memiliki tantangan yang lebih besar
lagi.
Kartini masa kini berhadapan dengan era digital, dimana beragam
kebudayaan dan ideologi dengan bebas dan cepat mempengaruhi masyarakat. Era
digital dengan kecanggihan teknologinya sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang tak bertanggungjawab untuk merongrong eratnya simpul persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia.
Apa yang harus kita lakukan saat ini, kita harus peka terhadap
masalah disini...
Sebagai muslimah kita seharusnya Mengambil peran, dalam pembinaan
perempuan, muslimah sebagai rahim peradaban,
karna krisis saat ini mulimah mengikuti gaya ke barat baratan. Problem muslimah saat ini adalah krisis ilmu. Krisis ilmu di dunia
muslim yang harus di selamatkan pertama kali adalah peradaban islam yang kembali bersinar, krisis ilmu dan juga krisis
adab dalam kepemimpinan. Apabila perempuan muslim tidak merespon akar
permasalahan tersebut dan bersifat reaktif terhadap isu isu yang fundamental,
maka krisis ilmu di dunia islam tidak pernah berakhir, untuk itu kita jangan
sampai membiarkan muslimah berpaling dari Islam, maka kita harus mempelajari ilmu,
memperbanyak bacaan-bacaan, atau kajian-kajian dalam perspektif islam. Dan juga
mendalami Al-Qur’an sebagai Pedoman dan pegangan hidup
R.A Kartini sangat lekat dengan nilai nilai islam bahkan surat nya Habis
Gelap Terbitlah Terang terinspirasi
dari Q.S Al-Baqarah ayat 257. Ketika kita meneladani nya maka kita harusnya
melanjutkan perjuangan Kartini, tetap melandaskan kepada Al-Quran dan mencoba
menjadi solusi yang tadi disebutkan . Habis Gelap Terbitlah Terang dalam
mencapai impian-impian kita dalam menjadi solusi bagi negeri ini
Maka dari itu kita harus
menjadi idealis
1. Harus punya titik berdiri yang kuat yaitu Al-Qur’an, mendalami Al-Qur’an, jadilah sahabat Al-Quran . karena Al-Quran itu sangat mendukung kita untuk menjadi orang orang yang optimis. Al-Quran adalah sumber kekuatan yang membuat kita punya gaya gerak yang dahsyat adalah sumber kekuatan
1. Harus punya titik berdiri yang kuat yaitu Al-Qur’an, mendalami Al-Qur’an, jadilah sahabat Al-Quran . karena Al-Quran itu sangat mendukung kita untuk menjadi orang orang yang optimis. Al-Quran adalah sumber kekuatan yang membuat kita punya gaya gerak yang dahsyat adalah sumber kekuatan
2. Pada intinya, selama pedomannya sama-sama Al-Qur'an, teladannya sama-sama Rasullulah, menyembah hanya kepada Allah SWT, maka pergerakan dan perjuangan kita akan sama. Mau siapapun dan kapan pun.
Apakah itu perjuangan R.A Kartini di masa penjajahan belanda, perjuangan
kita sebagai muslimah saat ini, atau perjuangan Rasulullah dan para shahabiyah Rasullullah. Semua punya
jalannya sendiri untuk mendapatka surga tertinggi
Sebagaimana perintah (wahyu) pertama dalam
Islam, Iqra' (bacalah). Kartini masa kini harus gemar membaca, baik
bacaan yang tersurat maupun tersirat. Membaca akan menjadikan wanita
berpengetahuan luas dan mampu menghadapi tantangan di zamannya. Bahan bacaan
yang benar dan berkualitas akan menjadikan Kartini masa kini kompeten sebagai
agen literasi media.
Tidak hanya itu, orang yang
berpengetahuan Allah SWT tinggikan derajatnya sebagaimana dalam Di dalam Q.S Al-Mujadilah: 11 yang artinya ”Allah akan meninggikan orang orang orang yang beriman di antara
kamu dan orang yang diberi ilmu beberapat Derajat”. Karena orang yang berpengetahuan itu berpegaruh ia mempunya manfaat yang besar dan peranan yang penting, daripada orang yang tidak berpengetahuan
Kemudian dengan karakter dasarnya yang ramah dan kodratnya sebagai
ibu, wanita dapat menularkan dengan efektif pengetahuannya kepada anak,
keluarga, dan orang lain. Dan hasil akhirnya, "Habis Gelap Terbitlah
Terang" akan semakin terwujud nyata dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Sebagai penutup inilah Kata Kata Bijak R.A Kartini Untuk
Generasi Muslimah
1.
Seorang perempuan yang mengorbankan diri untuk
orang lain, dengan segala rasa cinta yang ada dalam hatinya, dengan segala
bakti, yang dapat diamalkannya, itulah perempuan yang patut disebut sebagai
"ibu" dalam arti sebenarnya.
2.
Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin
mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.
3.
Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan
terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.
4.
Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu
ternyata menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa
5.
Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga. Kepada
mereka dibebankan tugas besar mendidik anak-anaknya, pendidikan akan membentuk
budi pekertinya.Berilah pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan.
Siapkanlah dia masak-masak untuk menjalankan tugasnya yang berat.
6.
Anak perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan
serta pandangannya telah diperluas tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia
nenek moyangnya
7.
Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu –
satunya hal yang benar – benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.
8.
Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan,
selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.
9.
Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang
dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya
datang."
10. Teruslah
bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila
tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam."
11. Lebih
banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita. Semakin adil
pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam,
itulah bahagia.
12. Tak
peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa
yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata seseorang, tak ada alasan
baginya untuk mencari seorang yang lebih baik darimu.
13. Saat suatu
hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya
berhenti saling menyakiti."
14. Tetapi
sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati pada manusia. Kami berpegangan
teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun menjadi terang, dan
angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi.
15. Tiada
awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus menerus terang
cuaca. Sehabis ,alam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan.
Referensi :
Muthoifin, dkk. 2017. Pemikiran Raden Ajeng Kartini Tentang
Pendidikan Perempuan Dan Relevansinya
Terhadap Pendidikan Islam. Jurnal Studi
Islam. Vol. 18, No. 1, Hal : 36-47
Mustika, wati. 2015. Pemahaman Emansipasi Wanita. Jurnal kajian komunikasi, Vol. 3, No. 1, Hal: 65-70
Mustika, wati. 2015. Pemahaman Emansipasi Wanita. Jurnal kajian komunikasi, Vol. 3, No. 1, Hal: 65-70
Selamat hari Kartini untuk seluruh Perempuan hebat Indonesia💐
Semoga bermanfaat😊
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
#MudaInspiratorDakwah
#OkeOceKece
#CerdasDanSholeh
#SatuIndonesia
Presented by:Ukmi Ar-rahman Fmipa Unimed
Created by: Spk Best Ukmi Ar-rahman Fmipa Unimed
Don't forget follow and add
👇👇👇👇👇👇👇👇👇
📷 Instagram: @ukmiarrahmanfmipaunimed
📲 Facebook: Ukmi Ar-Rahman Fmipa Unimed
🌐Blog: fmipaukmiunimed.blogspot.com
📩 Email: ukmiarrahmanfmipaunimed@gmail.com

MasyaAllah best uyyy 👌
BalasHapusMasyaAllah ..
BalasHapus