TAKBIR RAMADHAN #14


┏━🌾🌾━━━━━━━━━━━━┓
  TAKBIR RAMADHAN #14
{TAUJIH DIKALA NGABUBURIT}
“Spesial di bulan Ramadhan”
┗━━━━━━━━━━━━━🌾🌾

Sabtu, 23 Ramadhan 1441H / 16 Mei 2020


Menyikapi Bulan Ramadhan Dan Tips Di 10 Malam
Terakhir Ramadhan
Oleh: Zulfikar Wahyudi (Ketua Umum Ukmi Ar-Rahman Unimed 2020)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ibadah puasa adalah ibadah yang memiliki khasnya sendiri dan memiliki tempat khusus sebagaimana yang difirmankan Allah tadi melalui hadis qudsi bahwa ibadah puasa itu langsung Allah yang membalasnya. Salah satu letak istimewanya ibadah puasa ini adalah ibadah puasa ini bersifat rahasia dalam pengerjaannya ibadah puasa itu bersifat rahasia, berbeda dengan ibadah yang lainnya. Contoh seperti ini, jika kita melihat seseorang yang sedang menuju mesjid untuk memenuhi panggilan adzan maka kita bisa men’cap’ beliau ingin sholat atau bisa saja kita memberikan cap tersebut ketika seseorang itu takbir lalu rukuk dan iqtidal dan men’cap’ beliau sedang sholat. Atau ketika kita melihat seseorang memilih tempat sepi jauh dari keramaian dan mengeluarkan Al Quran dan lantas melantunkan maka kita bisa men’cap’ beliau sedang membaca AlQuran. Sedangkan kita tidak bisa melihat apakah seseorang itu puasa atau tidak dari perawakannya. Bukan berarti yang perawakannya ceria dan berseri seri itu sedang tidak puasa dan jugasebaliknya  yang perawakannya lemas,lunglai itu sedang puasa. 

Ibadah puasa itu benar benar misi rahasia merupakan ibadah yang memiliki nilai khusus kepada Rabb nya. Sehingga orang orang yang menjalankan puasanya merupakan orang orang yang besar keikhlasannya. Dan mereka menyadari bahwa tindak tanduknya di awasi oleh Allah SWT.

Bulan ramadhan merupakan momentum peningkatan kebaikan dan juga ladang amal bagi orang orang yang sholeh dan alhamdulillah kita dapat menikmati di tahun ini nikmat bertemu dengan ramadhan dengan nikmatnya itu akhirnya Allah mengizinkan kita untuk bertemu dengan sepuluh hari terakhir ramadhan ini. Sungguh disayangkan apabila ramadhan tahun ini terlewati begitu saja dengan perbuatan yang sia sia. 

Berbicara mengenai sepuluh hari terakhir ramadhan ini merupakan  pusat perhatian bagi umat muslim sendiri karenanyan di sepuluh hari terakhir ramadan terdapat satu malam istimewa yang mana malam tersebut adalah lebih baik dari seribu bulan. Dan tidak sedikit umat islam yang mencari malam tersebut yang disebut malam lailatul qadr. Dan inilah salah satu yang jangan sampai terlewati begitu saja. Jika kita melihat  nabi Muhammad SAW, kita bisa mendapati bahwa Rasul saja meningkatkan ibadah pada bulan ramadhan yang mana diriwayatkan pada hadis bukhori yang diriwayatkan oleh ummul mu’minin Aisyah radiyallahuanha  beliau mengatakan “ketika memasuki sepuluh terakhir ramadhan,nabi mengencangkan sarungnya mengisi malamnya dengan ibadah dan membangunkan keluarganya untuk ibadah. masyaAllah, Rasul saja tidak mau berlalu begitu saja karena memang benar sepuluh hari terakhir ini merupakan babak penentu bagi seseorang apakah dia kalah atau menang sehingga hendaknya kita kiranya dapat mengakhiri ramadhan ini dengan ibadah.

Banyak pendapat mengenai malam lailatul qadr namun pendapat terkuat dari para ulama bahwa malam lailatul qadr turun di sepuluh hari terakhir terutama malam  malam ganjil dan dimana Rasulullahu ‘alaihi wassalam mengatakan juga kepada sahabatnya untuk lebih giat beramal pada hari hari sepuluh hari terakhir ramadhan ini juga terdapat satu dalil dalam shahih bukhori yang diriwayatkan oleh ummul mu’minin aisyah radiyallahu’anha beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam bersabda “carilah lailatul qadr pada bilangan ganjil pada malam sepuluh hari terakhir pada bulan ramadhan Jadi memang benar bahwa ini salah satu dasar para ulama jumhur mayoritas hari hari pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan terutama pada malam malam ganjil namun ini bukan berarti menjadi landasan kita lebih meningkatkan ibadahnya di bilangan ganjil saja padahal seharusnya mau itu pada bilangan ganjil atau bilangan genap atau diawal atau diakhir ramadhan kita harus tetap memaksimalkan ibadah kita.

 Karena insyaAllah disetiap hari ramadhan merpakan hari hari kebaikan ,hari hari pengampunan Allah, hari hari Allah mencurahkan beribu ribu berlipat lipat ganda pahala. Oleh karena itu kita rebutlah malam lailatul qadr baik di bilangan ganjilnya maupun bilangan genap.

Banyak siasat kita,taktik kita untuk tetap melaksanakan ibadah yang maksimal dihari hari terakhir ramadhan.walaupun dengan kondisi yang serba terbatas ini,namun bukan berarti kita berputus asa kepada rahmat Allah SWT. Sebaliknya walau dalam kondisi seperti ini kita harus tetap bersemangat untuk mengagungkan Allah SWT dibulan penuh berkah ini bulan ramadhan.

Ada berbagai macam  tips dan trik untuk mencoba memaksimalkan  ibadah kita di hari terakhir ramadhan , yaitu:

1.      Luruskan niat
Dimana dalam hadis ‘arbain yang pertama “sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niat kita”. Hal itu merupakan yang mendasar yaitu meluruskan niat kita. insyAllah dengan niat yang ikhlas  niat yang semata mata untuk mengagungkan Allah SWT insyaAllah Allah akan menghindarkan kita dari hal hal berbahaya. Kita gantungkan amal amal kita semata mata untuk Allah SWT. Innashalatin wannusuki wama yahya wamamati lillahi rabbil ‘alamin. Bahwasanya kita coba luruskan niat kitasemata mata untuk mengagungkan Allah SWT. Kalau niat kita sudah ada maka akan banyak jalan jalan untuk menjawab kegelisahan kegelisahan kita. Maka dengan kita meluruskan niat InsyaAllah hal yang baik akan menghampiri kita InsyaAllah Allah akan mengrahmati kita.
2.       Tekad
Ketika kita sudah mencoba untuk meluruskan niat kita maka langkah selanjutnya adalah membulatkan tekad kita. Kita wujudkan dengan melakukan langkah konkrit yang kuat. “Apabila kamu telah membulatkan tekad  maka bertawakkallah kamu kepada Allah SWT sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang  bertawakal kepada-Nya” ( Ali imran:159). 

3.      Mendirikan Sholat baik wajib maupun sunnah
Kita coba mengambil quality time pada Allah SWT, mari kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka coba di sepuluh hari terakhir ramadhan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika sudah selesai mengerjakan ibadah wajib maka dilanjutkan dengan ibadah sunnah. Seperti yang diriwayatkan ummul mu’minin Aisyah Radiyallahu’anha bahwa Rasulullahusallallahu’alaihi wassalam bersabda  ketika aisyah bertanya” ya Rasul bagaimana pendapatmu jika aku mengetahui bahwa malam ini adalah malam lailatul qadr apa yang haruus aku lakukan” lalu Rasul bersabda “ ucapkanlan ya Allah engkau zat yang maha pengampun engkau mencintai orang yang meminta maaf maka ampunilah aku “ (HR Ahmad yang dishahihkan oleh al albani).

4.      Memperbanyak baca Al quran
Cobalah untuk memperbanyak bacaan al quran sekaligus kita mentadaburi isi al quran, kita mabil pelajarannya. Dalam al anzabkar an nawawiyah, imam nawani memberikan tips untuk membaca alquran itu diperbanyak disepertiga malam.

5.      Ajak keluarga untuk bersama memaksimalkan sepuluh hari terakhir ramadhan
Sebelum kita jauh untuk terjun ke masyarakat, maka langkah awal kita adalah dengan keluarga kita. Berdasarkan buku karangan fatiyakan dalam buku komitmen islam sejati  disitu disebut ‘saya harus mengislamkan keluarga saya’ yang artinya disini kita harus menghidupkan nilai islam ke keluarga kita.  

6.      Kegiatan berrmanfaat lainnya yang paling penting istiqomah
Dan yang penting kegiatan kegiatan yang bermanfaat lainnya bersedekah,berzakat dan hal hal bermanfaat lainnya yang terpenting adalah mengistiqomahkannya. Dengan istiqomah kita akan terbiasa melakukan ibadah ibadah tersebut. Jangan sampai hanya dibulan ramadhan saja yang dilaksanakan dengan menggebu gebu namun dibulan bulan lainnya di luar ramadhan juga harus menggebu gebu.

Berikut merupakan planning besar kita di sepuluh hari terakhir ramadhan:
Mari sama sama bermuhasabah diri,jangan sampai kebaikan yang biasa kita lakukan ketika ramadhan berlalu itu tidak lagi menjadi rutinitas kita. “ janganlah kita menjadi hamba ramadhan tapi jadilah rabbaniyah hamba Allah yang sesunnguhnya” karna tidak sedikit dari kita yang menyibukkan diri di bulan ramadhan dengan ketaatan yang kemudian itu meninggalkan kita bersamaan dengan berlalunya ramadhan. Yang ketika pasca ramadhan kebiasaan itu sudah tidak ada lagi sampai cukup di ramadhan saja. Harapannya adalah di pasca ramadhan ibadah ibadah yang kita lakukan itu tetap berkelanjutan. 

Ada sebuah  kisah  yang cukup menarik juga yaitu kisah yang terjadi disebuah negara yaman tepatnya di daerah  hadramaut ada seorang syeikh besar beliau adalah al habib salim asyatiri. Beliau mengkritik kebiasaan kita yang  malas pasca ramadhan, akhirnya beliau mengadaptasi sebuah orasi dari sahabat nabi sallallahu ‘alaihi wassalam yaitu syaidina Abu bakar as siddiq ra. Yang dimana orasi ini terjadi saat peristiwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wassalam wafat beliau mencoba memberikan semangat untuk tetap beristiqomah kepada Allah. Yang diorasikan kembali oleh beliau untuk masyarakat hadramaut untuk istiqomah pasca berakhirnya  bulan ramadhan, ini  terjadi ketika beliau berhadapan dengan masyarakkat attarim hadramaut yang dimana di mesjid jami’ tarrim ba’da ashar pasca ramadhan. 

Beliau memberikan ceramah mengenai semangat beribadah setelah ramadhan, habib salim berkata”barangsiapa yang menyembah Allah karena bulan ramadhan  ketauhilah sesungguhnya ramadhan telah berakhir dan barangsiapa menyembah Allah karena Allah semata maka sesungguhnya ia selalu hidup dan tidak pernah mati”. Ketauhilah bahwa ajakan tulus dan lagi bijak ini dari habib salim assyatiri sesunnguhnya merupakan peringatan keras kepada kita. Tentang bagaimana pentingnya kembali kepada Allah tanpa menghiraukan ruang dan waktu tentang pentingnya menyembah Allah tanpa mementingkan ruang dan waktu tentang pentingnya ketaatan kita kepada Allah tanpa mementingkan ruang dan waktu baik itu dibulan ramadhan atau tidak.

Sedikit yaa, penyemangat untuk kita bersama ada sedikit pesan yang ana ingin sampaikan
Puasa adalah rahasia antara seorang insan dengan Rabb-nya. Seorang insan yang berpuasa, tidak diketahui apakah dia benar-benar berpuasa ataukah tidak, isi hatinya juga tidak diketahui (sangat gampang bagi kita untuk membatalkan puasa tanpa harus kehilangan anggapan di mata orang lain bahwa kita masih berpuasa). Sehingga orang yang benar-benar berpuasa sudah pasti orang yang paling besar keikhlasan dan ketulusannya.

Sejatinya Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh tantangan maka manfaatkanlah itu, hari demi hari sebagai rentetan bentuk usaha peningkatan diri, melatih ruhiyah dan jasadiyah, agar tercapainya harapan besar dari kita berpuasa yaitu _La’allakum Tattaqun_

Sekian..
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga bermanfaat

#MudaInspiratorDakwah
#OkeOceKece
#CerdasDanSholeh
#SatuIndonesia

Presented by : Ukmi Ar-Rahman FMIPA Unimed
Created by : Spk Best Ukmi Ar-Rahman FMIPA Unimed

Don't forget follow and add
πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡
πŸ“· Instagram: @ukmiarrahmanfmipaunimed
πŸ“² Facebook: Ukmi Ar-Rahman Fmipa Unimed
🌐Blog: fmipaukmiunimed.blogspot.com
πŸ“© Email: ukmiarrahmanfmipaunimed@gmail.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI DAKWAH : Amanah Ikatan Janji

TAKBIR RAMADHAN #3