Aku Dan Pandemi (Cerita Inspiratif) #15





Oleh ; Nurul Fidiah



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hai teman-teman,, Happy reading

Cerita ini bermula pada tanggal 17 maret 2020. Dimana sebuah wabah virus bernama Covid -19 mulai merebak di Negaraku Indonesia. Saat itu Menteri Pendidikan sudah mengumumkan bahwasannya anak sekolah dan perguruan tinggi diliburkan selama 14 hari lamanya. Aku dan teman-temanku menunggu surat keputusan itu diterbitkan oleh kampusku, ketika surat edaran diterbitkan dan diumumkan oleh komting sontak sorak bahagia terpancar diraut wajah kami. Kala itu, kami berpikir akan menikmati liburan indah yang menyenangkan.  Namun sayang, itu hanya khayalan semata, realita tak seindah ekspetasiku. Yah namanya juga manusia hanya bisa merencanakan dan Allah yang menentukan. Nyatanya pemerintah dan WHO menyarankan selama libur 14 hari harus dirumah aja (stay at home and social distancing demi memutus tali rantai penyebaran Covid-19). Nah sebagai warga yang baik tentunya harus mematuhi perintah dari pemerintah. Okelah selama 14 hari dirumah aja. Ehh.. nyatanya libur diperpanjang guys, baru kali ini sih libur tapi ngga bahagia, libur malah sedih, ngga tau mau ngapain selama liburan ini.

Pagi itu mentari bersinar terang, ada 3 orang ibu datang kerumahku. Aku pikir ada keperluan dengan ibuku ternyata tidak, mereka mendatangiku sontak kaget tertaut diwajahku saat itu (ada apa ya?? Bingung melanda hati). Ternyata ketiga ibu tersebut memintaku untuk membuka les privat pelajaran umum agar anak-anak mereka tetap bisa belajar walaupun sekolah libur. Dikarenakan libur diperpanjang, kalau tidak ber-eksplorasi dan hanya diam aja dirumah, flat banget ya hidup begitu ngga ada manfaatnya. Oke akhirnya aku wujudkan permintaan para ibu untuk membuka les privat tapi aku hanya bisa saat malam hari karena kalau pagi/siang kuliah online, Alhamdulillah mereka setuju dan 3 orang anak mulai belajar dimalam hari bersamaku sejak saat itu. Hari demi hari berjalan Alhamdulillah murid les nya bertambah menjadi 10 orang, yahhh walaupun sedikit pusing juga sih soalnya kelas mereka berbeda tingkatan ada yang kelas 3 SD, 4 SD, 5 SD, 1 SMP dan  3 SMP, jadi materi pembelajarannya tidak bisa disamakan. Nah hal apa aja sih yang aku dapatkan dari mengajar? Banyak tentunya. Selain finansial, banyak banget ilmu yang aku dapatkan. Diantaranya : Aku jadi bisa belajar lagi untuk mengulang dan mengingat pelajaran yang lampau, Aku bisa menyalurkan ilmu yang aku miliki, Aku bisa belajar bagaimana cara jadi guru yang professional, Aku belajar menerapkan teknik-teknik pembelajaran dari ilmu yang aku dapatkan selama kuliah matkul psikologi seperti aku sisipkan games disela-sela pembelajaran, menggunakan video pembelajaran agar proses pembelajaran tidak monoton, dan aku beri reward terhadap anak/siswa yang bisa mengumpulkan “10 star” , yang mana mereka akan mendapatkan “star” tersebut jika mereka mampu dengan benar menjawab soal-soal yang aku beri setiap harinya. Hal ini tentunya dapat meningkatkan minat dan motivasi semangat belajar mereka. Oh iya aku kan ngajar les privat pelajaran umumnya malam nih, tapi sore aku ngga ada kegiatan jadi bosen juga. Nah kakakku punya anak les juga tapi les ngaji tilawah, Alhamdulillah muridnya banyak dan dibagi juga shift nya ada yang sore dan malam, untuk yang sore aku ditawarin untuk membantu kakak mengajar tartil/muratal murid yang masih pemula, tanpa berpikir panjang aku terima dong tawaran nya lumayankan mengisi waktu luang sekaligus mengasah kemampuan.

Oke next.. Adikku juga libur sekolah. Jujur dimasa pandemi gini jadi lebih dekat sama keluarga, yang awalnya sibuk urusan kampus dan cuma bisa ngobrol santai bareng keluarga di malam hari itupun kalau tidak banyak tugas, tapi sekarang Alhamdulillah full time bersama keluarga. Nah Selama liburan tentunya adik juga memiliki tugas. Pada tanggal 13-17 maret dia diberi tugas oleh organisasi pramuka di sekolahnya untuk membuat 1 video yang berbeda setiap harinya. Isi videonya tentang anjuran cuci tangan, tidak boleh keluar rumah, jaga jarak, tidak berjabat tangan dan memakai masker. Aku membantu dia untuk menyelesaikan tugasnya. Nge-videoin dia, ngedit and publish di instagram aku pribadi @nurulfidyh guna menghimbau untuk teman-teman semua. (masih ada di feed instagram aku yang mau lihat).

Tanggal 27 maret, ketika malam hari notif WA-ku berbunyi.. ternyata salah satu teman rohisku saat SMA mengirim pesan, kurang lebih isinya begini : “ Assalamualaikum,,, ul liburan gini aktifkan CULIK lagi yuk” (CULIK merupakan singkatan dari Curhatan Ukhti ciLIK yang mana wadah ini pernah kami buat saat SMA, adminnya Aku, Nada, Selly dan Dhiva. Kami semua dari sekolah yang berbeda tapi kami punya visi dan misi untuk menyatukan akhwat rohis Langkat melalui CULIK, agar ukhuwah dapat terjalin dan menambah ilmu agama kami). Aku jawab : “hayuk, nanti nurul hubungi dhiva sama selly ya mereka ada waktu luang atau tidak, kita juga harus diskusikan planning untuk kedepannya’. Singkat cerita, kami tidak jadi mengaktifkan CULIK kembali karena mempertimbangkan banyak hal, akhirnya Nada membuat forum baru yang bernama “KIP” (eitss bukan KIP “Kartu Indonesia Pintar” ya hehe) jadi KIP ini adalah singkatan dari Kelas Inspirasi Patah yang dibuat khusus untuk akhwat, dengan tujuan agar seluruh akhwat saling berbagi kisah pengalaman kehidupannya dan memberi semangat dan menginspirasi antar sesama. Kami mulai menyebarluaskan dan memperkenalkan KIP di sosmed, serta membuat twibbon untuk menarik dan merangkul anggota lain (bisa lihat di feed instagram nurul). Akhirnya banyak teman-teman yang tertarik untuk join di grup WA kami, ada sekitar 300++ peserta dari berbagai kampus yang berbeda. Selanjutnya kami mengundang narasumber yang kece-kece setiap 2 minggu sekali untuk membimbing kami dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar.

Jujur… ketika kuliah aku tidak bisa aktif dalam organisasi seperti saat sekolah dahulu dikarenakan pulang-hari jadi orangtua tidak memberi izin, yahhhh walaupun aku sangat ingin tapi perintahnya tidak boleh kita acuhkan harus kita patuhi karena aku yakin itu baik untukku (Ridho Orangtua Ridho-Nya ALLAH). Saat awal jadi MABA aku sudah tertarik dengan organisasi yang bernama UKMI Ar-Rahman, namun balik lagi orangtua tetap tidak memberi izin. Ditengah masa pandemi seperti ini, teman sekelasku memberitahu bahwasannya UKMI membuka pendaftaran lagi tekad 1 tahap 2. Aku manfaatkan dong kesempatan ini untuk segera mendaftar. Alhamdulillah banyak banget manfaat dari UKMI sama seperti Rohis dulu nge-charger iman banget. Ditambah ada pementor setiap kelompok itu good banget lah. Menurut aku UKMI itu ngga monoton sih organisasinya, banyak kegiatan walaupun online diantaranya dunia desain digital, yaumi chalange, istighfar dan sholawat chalange, aku mengikutinya, terutama istighfar dan sholawat karena aku dari dulu emang tertarik banget sama sholawat yang ketika kita mengamalkannya maka banyak banget hal indah, luar biasa dan menakjubkan yang kita dapat darinya, tentunya yang terpenting mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta (ALLAH) dan Rasulullah kita. (Challlange ini juga ada twibbonnya bisa liat di feed instagram aku). Oh iya di UKMI sering ada kuis islaminya loh hehe, Alhamdulillah aku menang 2 kali dan ada reward nya, yang pertama dari UkmiAr-RahmanFmipa dan yang kedua dari UkmiAr-RahmanUnimed, menurutku ini bagus banget  karena bisa memotivasi untuk mengasah dan menambah ilmu pengetahuan kita, jadi remaja/i milenial saat ini tidak melupakan hal-hal penting mengenai islam. Hmm Masyaa ALLAH ya

Selain mengikuti organisasi UKMI Ar-Rahman, selama daring aku juga sering mengikuti seminar-seminar online lainnya diantaranya : Webinar Dena Haura with JNE, Webinar with SIA, BRILIAN Fornusa Langkat, dan lainnya. (lupa hehe).. Aku juga mengikuti berbagai beasiswa Alhamdulillah sudah masuk tahap wawancara untuk beasiswa YBM BRI Medan, namun wawancaranya tatap muka langsung di Medan orangtuaku tidak menyetujui karena sedikit takut mengenai wabah ini. Yahhh akhirnya gagal. Tapi aku ngga boleh menyerah, rezeki itu datang dari mana saja. Tetap harus bersyukur pada Allah. Ketika kita gagal maka katakan pada diri “gapapa saat ini aku gagal menerima beasiswa, kelak aku akan mendapatkan banyak beasiswa atau bahkan aku donaturnya”. Nah katakan begitu pada diri, gapapa dibilang mengkhayal, teruslah mengatakan hal-hal positif. Karena ungkapan itu sebahagian dari DO’A kita. Yakin, Niat, Do’a, Usaha dan serahkan segalanya pada Sang pemilik segala. The more I Pray, The More Allah Shows me The Way. Insyaa Allah.. Aamiin. (untuk menghilangkan rasa sedihku aku buat second acc ig : @fidkata_ , akun ini bertujuan untuk meluapkan apa yang kurasa dan untuk memotivasi teman-teman semua).

Sekian cerita dariku, semoga apa yang aku ketik disetiap lembaran bermanfaat dan dapat membangkitkan motivasi pada diri kalian. Dirumah aja jangan mau rebahan, bermalas-malasan, ngga berguna. Dirumah aja harus produktif, harus menciptakan hal-hal yang bermanfaat. Hidup hanya sekali, berarti lalu mati. Setidaknya selama kita hidup di dunia ini kita dapat menebar kebaikan/ilmu yang ada pada diri kita untuk orang lain, ya walaupun pada dasarnya kita semua masih sama-sama memperbaiki diri. Syukron Jazakallah khoir telah menyisihkan sebahagian waktu kalian untuk membaca cerita sederhana ini. Semangat menjadi pribadi yang produktif. Semoga wabah ini segera usai sehingga kita dapat menjalankan aktivitas seperti biasa Aamiin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI DAKWAH : Amanah Ikatan Janji

TAKBIR RAMADHAN #3