Belajar Menyesuaikan Diri Terhadap Rencananya (Cerita Inspiratif) #6



Oleh ; Putri Pratiwi



“Belajar Menyesuaikan Diri Terhadap Rencana-Nya”



Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh…

Hai, Kamu apa kabar? Jadi gimana rasanya selama ini #dirumahaja? Udah hambar belum? Jangan dong. Terus, gimana dong biar #dirumahaja nya jadi berasa dan bermakna. Hmm,   kamu udah coba yang manis-manis lagi bermanfaat belum? Upss, kali ini saya akan berbagi kisah inspiratif saya untuk kamu yang manis. (Coba deh senyum, Nah kelihatan kan manisnya hehe), dengan tema “Kreativitas Tanpa batas di masa Pandemi bersama UKMI”.
Sejak adanya tagar #dirumahaja digulirkan membuat kebanyakan orang lebih sering beraktivitas di dalam rumah. Hal ini membuat ruang gerak sebagian orang yang sering beraktivitas di luar rumah menjadi sangat terbatas. Segala macam isu pandemic yang mewabah di dunia hari ini belum juga reda. Setiap orang, kita pun tentu termasuk di dalamnya, sedang berjuang dan beradaptasi di hari-hari yang sekarang menjadi tidak mudah. Bagaimana rasanya berjuang? Rasanya perjuangan ini akan lebih berkesan jika ditemani bukan? Rasanya perjuangan akan lebih bermakna jika diisi dengan hal yang bermanfaat.
Hal yang perlu kita ingat bersama yaitu pesan cinta-Nya terdapat dalam QS. Al-Insyirah ayat  6 Bahwa sesungguhnyasesudahkesulitanadakemudahan.” Artinya  kondisi  seperti  ini tidak akan lama dan pasti Allah akan banyak sekali menurunkan kemudahan pada kita setelah kejadian ini selama kita selalu bergantung pada-Nya. Secara kasat mata, saat ini banyak sekali pintu-pintu ruang public yang ditutup untuk mengurangi aktivitas dan kerumunan orang banyak yang mungkin dapat saling menularkan virus. Ruang-ruang public itu adalah tempat pusat perbelanjaan, sekolah, kampus, bahkan tempat-tempat ibadah. Dapatkah kita mencerna maksud baik-Nya dengan hal ini? Dari sini kita dapat mencerna dari maksud baik-Nya, Allah seolah sedang berbicara kepada kita, bahwa meskipun semua pintu public ditutup, semoga pintu-pintu yang terletak di dalam di diri kita, bisa tetap terbuka.
Waktu yang terus berjalan membuatku tak menyadari betapa cepatnya berlalu. Banyaknya kesempatan serta rencana yang saya lewatkan. Kesempatan yang ternyata sangat penting bagi saya di kemudian hari. Hal ini membuat saya selalu merasa hampa karena waktu yang berlalu

seringkali pergi tanpa memberikan arti. Saya pikir saya yang sering melewatkan waktu karena seringkali memberikan toleransi pada diri untuk rebahan yang ternyata berlebihan.
Sebagai sosok pribadi yang memiliki kepribadian yang ambivert, tentu saja pasti suka berkegiatan di luar. Belakangan saya sedang mendapat “ultimatum” dari grup-grup keluarga maupun teman sejawat. “Putri, diam di rumah ya! Enggak ada pergi-pergi dulu. Belajar dari rumah, silaturahim dari rumah, apapun dari dalam rumah”. Yah, akhirnya Saya memilih untuk nurut dan #dirumahaja. Sulitkah? Ah, rasanya ini belum seberapa dibandingkan dengan pahlawan-pahlawan kita, dokter dan petugas kesehatan lainnya, yang harus berjuang di garda terdepan dan bersinanggungan dengan corona virus itu sendiri. Coba, adakah yang lebih asyik daripada diperintahkan untuk berjuang hanya dengan diam di rumah dan bisa rebahan?
Nah, selama pandemic diam di rumah dan rebahan adalah suatu hal yang berujung dengan rasa bosan yang tiap harus berulang. Saya harus lebih memutar otak supaya mempunyai kesibukan yang lain atau bisa memulai sesuatu yang baru. Salah satu kegiatan yang saya lakukan bersama UKMI adalah syuro’ online, kajian online, agenda-agenda rutinan online yang diadakan oleh Departemen Keputrian, mentoring online, silaturahmi online, seminar online, hingga belajar dunia desain digital (afwan, saya tidak ikutan sebab kegagalan dalam mendownload aplikasi heheh) dan semuanya serba online. Meski masih menjalin komunikasi secara virtual, namun rasanya pasti berbeda karena kita tidak bisa bertemu secara langsung dengan mereka, sehingga harus menunggu bertahun lamanya untuk memecahlan celengan rindu, heheh. Disini saya jadi lebih menghargai waktu, lebih memanfaatkan waktu, yang seringkali bagi saya waktu menyendiri adalah waktu yang bisa melalaikan. Kenapa bisa melalaikan? Karena saya tidak mempunyai kesibukan. Tidak hanya itu tambahnya wawasan  juga menjadi tujuan utama.
Sejak adanya wabah ini hidup kita menjadi berubah. Perubahan ini tentu tidak pernah kita rencanakan dan bayangkan sebelumnya. Manusia hanya mampu merencanakan, dan yang sisanya hanya Allah yang menentukan. Lewat semua ini, kita dapat mengambil ibrahnya yang mana kita perlu adaptasi terhadap apa yang menjadi ketetapan dan ketentuan-Nya, yang ternyata berbeda haluan dengan apa yang kita rencanakan. Sebagai seorang manusia kita tidak boleh memaksakan kehendak, kita harus sadar Allah pun memiliki kehendak. Saat ini rencana tinggal rencana, barangkali inilah yang terbaik untuk belajar menyesuaikan diri terhadap rencana-Nya.

Yuk, untuk kamu saya dan kita semua tetap jaga kesehatan, tetap patuhi protocol  kesehatan, terus berdoa, dan terus mencoba menyesuaikan diri, apa salahnya kita mulai untuk menyesuaikan diri terhadap situasi dan kondisi saat ini, dan Insya Allah selalu dalam lindungannya. 

Biodata Penulis  
Nama Lengkap                       : Putri Pratiwi
Nama Panggilan                    : Putri
Tempat, Tanggal Lahir          : Kp. Jati, 02-Maret-2001
Pekerjaan                              : Mahasiswi
Alamat                                   : Dusun V Desa Martebing, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara
No. HP / Wa                          : 085361615650
Alamat email                         : ppratiwi635@gmail.com
Facebook                               : Putri Pratiwii
Instagram                              : p_ratiwi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI DAKWAH : Amanah Ikatan Janji

TAKBIR RAMADHAN #3