Hari Yang Ditunggu (Cerita Inspiratif) #7
Oleh ; Edi Rahmadani
"Hari Yang Ditunggu"
“Apapun bisa terjadi di dunia yang fana ini, bahkan hal yang terduga
sekalipun. Bisa jadi
keberhasilan maupun kegagalan
yang menghampiri. Tugas diri adalah selalu berjuang dan berusaha bersungguh-sungguh dan meyakini bahwa dibalik kesulitan
pasti ada kemudahan serta senantiasa melibatkan Allah dalam situasi dan kondisi apapun.”
Perjuangan dimulai saat Dani menduduki
bangku kuliahnya disemester 8. Semua mahasiswa tengah sibuk untuk memulai
mengerjakan tugas akhir yaitu skripsi. Mahasiswa semester akhir dihadapkan
dengan pembuatan sebuah proposal penelitian guna mengawali tugas akhir.
Pengerjaan proposal pun dilalui dengan tenang dan nyaman serta didukung oleh
fasilitas yang memadai. Namun tidak dengan Dani, ia harus melewati beberapa masa
sulitnya demi mengerjakan proposal penelitiannya. Banyak permasalahan yang
harus dihadapi, mulai dari menghadapi sikap malas dalam dirinya, serta
menghadapi laptop yang sudah menua dan tidak ingin digunakan berlama-lama.
Beberapa kali ia harus mengeluarkan uang lebih untuk memperbaiki laptop seperti
mengganti layar LCD, memperbaiki mesin laptop, dan menginstal laptop yang kerap
mengalami error.
Dani adalah anak sulung yang lahir dari
keluarga sederhana yang harus mandiri tak ingin merepotkan keluarganya. Dani
merupakan salah satu dari ribuan orang yang beruntung untuk bisa berkuliah
dengan beasiswa dari pemerintah yaitu bidikmisi. Ayahnya hanya seorang penjahit
dan juga membuka jasa pangkas kecil-kecilan di kampungnya. Dan ibunya hanyalah
seorang ibu rumah tangga yang juga mencari nafkah dengan mencari sapu lidi
untuk dijual. Dengan keadaan seperti ini, Dani harus lebih berhati-hati dalam
menggunakan uang yang dimiliknya.
Menjadi mahasiswa tingkat akhir tentu
menjadi beban tersendiri baginya yang mengharuskan dirinya untuk segera lulus
agar cepat mencari pekerjaan. Dani pun membulatkan tekadnya untuk segera
menyelesaikan proposal penelitiannya. Ia berusaha untuk sesegera mungkin
menyelesaikannya tanpa hambatan, namun keadaan tidak berpihak padanya. Laptop yang
beberapa bulan lalu sudah diperbaiki kini rusak kembali. Hal ini menjadikan
Dani tidak bisa mengerjakan proposal penelitiannya.
Hari demi hari telah dilaluinya, tak
terasa bulan Ramadhan akan segera menghampiri. Rindu yang bercampur dengan
keuangan yang menipis mengharuskannya untuk pulang ke kampung halaman.
Perkuliahan di kampus juga sedang diliburkan akibat daripada virus Covid- 19
yang semakin menyebar. Tak ada lagi alasan dirinya untuk tetap tinggal di kamar
kos kecil miliknya. Tibalah hari dimana Dani telah sampai di rumah dan mulai
kembali mengabdikan dirinya sebagai anak sulung dikeluarganya. Kegiatan Dani di
kampung ialah membantu ibunya mencari sapu lidi setiap hari untuk dijual.
Terbesit dipikirannya untuk segera membahagiakan kedua orangtuanya terutama
ibunya. Namun keadaan membuat Dani merasa sedih dan kecewa pada dirinya. Merasa
selalu merepotkan kedua orangtuanya, dengan kondisi dirinya yang tidak bisa
menyelesaikan tugas akhir dengan cepat dikarenakan laptop yang belum diperbaiki
serta target pembayaran uang SPP yang harus dibayarnya. Beasiswa bidikmisi yang
diterima Dani, kini tidak bisa lagi didapatkannya karena hanya sampai semester
8 saja.
Kini, Dani harus berusaha meninjam
laptop orang lain. Ia pun mulai kembali fokus untuk mengerjakan proposal
penelitiannya. Dani lebih sering mengerjakan proposalnya di malam hari hingga
larut malam dikarenakan siang harinya ia membantu pekerjaan rumah dan mencari
sapu lidi untuk dijual. Selain itu, Dani juga memanfaatkan laptop yang ia
pinjam untuk mencari penghasilan dengan cara menjual jasa editan foto, poster
maupun logo serta mengikuti beberapa kompetensi menulis untuk mendapatkan
pemasukan. Beberapa minggu kemudian, Dani memberanikan diri untuk mengirimkan
proposal penelitiannya melalui onlinekarena saat ini semua aktivitas
perkuliahan dilakukan secara daring. Tahap demi tahap dilaluinya untuk
mendapatkan kata “ACC” agar ia segera melakukan seminar walaupun secara online. Namun, bukan Dani namanya jika tidak
mendapatkan masalah terutama pada pengerjaan proposal dan laptopnya. Dan lagi
semua itu berhasil dilaluinya dengan sabar dan menyerahkan semua urusannya
kepada Allah SWT.
Setelah melewati beberapa kali tahap
revisian dalam proposalnya, kini ia mendapatkan persetujuan dari dosen
pembimbing skripsinya untuk melakukan seminar proposal online. Dani bersyukur karena ia bisa melakukan
seminar proposal secara daring karena ia tidak perlu mengeluarkan dana konsumsi
seperti seminar yang biasanya dilakukan di fakultasnya. Tidak hanya itu, ia
juga memenangkan kompetensi menulis yang ia ikuti. Dani sangat berterima kasih
terhadap pertolongan yang diberikan Allah kepada dirinya yang tiada hentinya.
Dani semakin
khusyuk untuk salat lima waktu ditambah dengan salat sunnah
dan kerap membaca Al-Qur’an sebagai tanda syukurnya dan tak lupa selalu
memanjatkan doa agar diberikan kelancaran saat seminar onlinedan diberikan
kemudahan untuk segera membahagiakan kedua orangtuanya.
Waktu menunjukkan pukul 20.32 WIB
tanggal 23 Juni 2020 sontak Dani kaget karena melihat sebuah grup baru
di aplikasi WhatsAppnya yang
bernama “Sempro online
25 Juni 2020”, yang artinya ia harus menyiapkan dirinya mengikuti seminar
proposal online. Tak seperti
mahasiswa lainnya yang senang dan gembira karena jadwal seminarnya keluar. Dani
bukannya tidak senang, namun dia memikirkan keadaan laptopnya. Esok harinya,
Bahagia, gelisah, dan bingung kini menjadi satu dipikirannya. Belum lagi
ditambah listrik yang padam membuat Dani semakin harus sabar, karena
pada siang ini ia harus
mengikuti gladi bersih
seminar proposalnya. Syukurlah
ia bisa melewati masalah itu.
Tibalah
di hari H tepatnya tanggal
25 Juni 2020, hari seminar
proposal baginya. Dengan mata berkaca ia meminta izin kepada
kedua orang tuanya untuk dibantu doa agar acara seminar proposalnya berjalan
dengan lancar. Belum juga jam menunjukkan pukul 7 pagi, listrik di kampung dan
dikota padam sampai tiba waktunya seminar dimulai, menyebabkan ia bingung akan
signal yang melemah dan daya laptopnya. Syukurlah laptop yang ia pinjam sudah di
chargersaat malam hari sebelumnya,
namun itu juga belum bisa
membuatnya legah karena
ia juga harus menimbangkan bahwa daya laptop yang akan dia pakai hanya
bisa bertahan sekitar 1 setengah jam saja.
Dengan mengucapkan Basmallah ia
memulai mengikuti acara
tersebut. Siapa sangka beberapa
kali ia leftdari
meetingroomdikarenakan signal
yang lemah. Syukurlah peserta di bagi menjadi dua
kelompok, dan dikelompok Dani hanya dua orang saja, itu artinya daya baterai
laptop yang ia pakai cukup untuk mengikuti acara tersebut.
Seminar
proposal online nya
berjalan dengan lancar
meskipun ia sempat
leftmeeting group ketika ia sedang mepresentasikan proposalnya.
Semua berjalan dengan
lancar, mendapatkan pujian proposal penelitian yang bagus dan unik dari
dosen penguji menjadi motivasi Dani untuk tetap tersenyum dan semangat
mengerjakan tugas skripsinya. Hari yang di tunggu-tunggu telah ia lewati dengan
hasil yang memuaskan baginya. Pelukan hangat pun ia berikan kepada kedua orang
tuanya. Tidak ia sangkah semangat serta kegigihannya dalam mengerjakan
proposalnya tidaklah sia-sia, karena ia yakin bahwa setiap kesulitan pasti ada
kemudahan dan Allah lah Maha hidup dan Maha terjaga sehingga rahmat-Nya melancarkan
segala
urusanya. Meskipun masih di tahapan awal, Dani bersyukur dan berjanji pada
dirinya untuk segera menyelesaikan tahapan selanjutnya menuju Sidang
skripsinya.
Biodata Penulis
Nama : Edi Rahmadani
Prodi
: Pendidikan Bahasa Inggris 2016 Unimed Alamat: Jalan Sukarela Timur, Lau Dendang, Medan
No Hp : 085206364534 / Email: edirahmadani12@gmail.com

Komentar
Posting Komentar