Sabar dan Selalu Bersyukur (Cerita Inspiratif) #3
SADAR DAN SELALU BERSYUKUR
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Perkenalkan aku adalah seorang pemuda yang pernah merasakan
hidup dimasa pandemi Corona.
Corona mengajarkanku bahwa hidup ini gak selamanya bisa
kita tebak hasil akhirnya dan juga gak selamanya bisa dengan mudah kita lalui
setiap perjalanannya. Disaat desas-desus kabar yang menyatakan bahwa di Wuhan
(China) sedang dilanda sebuah musibah yang berubah menjadi wabah dan kini dikenal
dengan sebutan Corona, aku menyadari bahwa suatu saat peradaban manusia akan
berubah.
Dimana yang dulunya manusia bisa saling bersuka ria satu
sama lain tanpa pernah ada rasa takut untuk terpapar segala jenis penyakit.
Dimana yang kemarin sakit masih merasa gembira ketika dijenguk, kini yang sakit
merasa sedih dan terasingi karena pandemi ini.
1 Maret 2020 merupakan sejarah besar
bagiku, karena negeri ku tercinta mulai ikut
terpapar virus Corona, yang awalnya mungkin hanya menjangkit pada 2 atau
3 orang dan kini sudah lebih dari 30 ribu manusia. Hal ini semakin menguatkan
pemikiranku yang dulu, tentang akan dimulainya peradaban baru manusia.
Seiring waktu berjalan, ku dengar bahwa negeri ini terus
merasa tersakiti. Begitu banyak manusia yang sudah mempertaruhkan nyawanya demi
kepentingan bersama, bahkan sampai sarana pendidikan dan juga sarana
ibadah juga harus ditutup sementara karena wabah yang tak kunjung selesai.
Alhamdulillah nya dikota tempat tinggalku masih
diperbolehkan beribadah dimasjid, meski harus menjaga jarak dan mengikuti
protokoler kesehatan. Dibilang sedih “ya” jelas sedih. Karena disaat yang
bersaamaan ku tak dapat merasakan nikmatnya bulan suci Ramadhan dan merayakan hari kemenangan (hari raya ‘Idul
Fitri) bersama sanak saudara. Tapi ku tetap bersyukur bahwa sampai saat ini
Allah masih memberikanku nikmat keshatan yang mungkin merupakan suatu hal
penting disaat masa pandemi ini.
Aku juga sadar bahwa pandemi ini mengajarkan kepada kita
semua yang mungkin dulunya kurang bersedekah, yang mungkin dulunya jarang
beribadah dan juga yang mungkin dulunya hidup tak pernah peduli dengan
kesehatan tubuhnya. Jujur aku juga merasakan
pengaruh yang sama dimana diriku jadi lebih khusyuk dalam
beribadah, dimana semakin banyak wadah-wadah yang terus-menerus mengarahkan
hidupku untuk tetap jadi orang yang
bermanfaat meski wabah sedang melanda. Disini ku tersadar bahwa Allah tidak
pernah memberikan sesuatu tanpa maksud dan tujuan yang baik.
Maka dari itu ku tetap berusaha menjaga ibadah ku, karena
masa pandemi ini telah menyadarkanku bahwa di dunia ini tidak ada yang tau apa
yang bakal terjadi pada dirinya dalam waktu 1 menit kedepan.
“Antara
hidup atau mati.” “Antara sehat atau sakit.”
Sekian
cerita ku selama libur dimasa pandemi ini. Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Biodata Penulis
Nama ; Bagus Kurniawan
Tempat Tanggal Lahir ; Medan, 21 Agustus 2001
Alamat ; Jalan Garu IV Cendrawasih Village Blok B 05
Institut ; Universitas Negeri Medan
Fakultas ; FMIPA
Jurusan ; Kimia
Stambuk ; 2019
No Wa ; 082162432422

Komentar
Posting Komentar