PUISI SPESIAL RAMADHAN : HUJAN BULAN RAMADHAN
┏━🌾☀🌾━━━━━━━━━━━━┓
PUISI SPESIAL RAMADHAN
┗━━━━━━━━━━━━━🌾☀🌾┛
Oleh : Sahrul Ramadhan
'Hujan Bulan Ramadhan'
Hujan Bulan Ramadhan
Sinar mentari pagi hari ini tak menguning
Awan menopang adorasi lautan antara kata-kata semesta
Membawa zat H2O yang berekskavasi dalam cinta
Begitupun angin yang memihak pada dirinya
Mendung datang sembari mengundang slogan tanya
Aneksasi dedaunan yang mengembun dan gugur menggetarkan rusuk kita
Menusuk rasa para merpati yang melintas di awang-awang cerita tuhan
Embun berlegalasi enggan mencairkan diri
Cahaya yang bersemayam menguncupkan mekarnya bak kuntum melati
Hujan yang tadi datang tak jua pergi bertelepati dengan usia-usia bumi
Hujan yang sejati, di bulan yang penuh aksama dan gelabah suci
Lagi-lagi mentari bermahkota sembahyang pribumi,
Menggendong ratusan liter air yang tergenggam erat di langit-langit Pertiwi
Hujan enggan memberangkatkan diri, bermusafir bertasbih mengingat mentari yang kelak pergi
Bercanda gurau bersama awan hitam yang hendak merangkak melepaskan tubuhnya
Sembahyang yang tak pernah alpa
Melepas dosa yang bersetubuh dengan deru maksiat yang mencipratkan lalu lintas pribumi
Semilir doa yang tak pernah lupa,
Telah membasah dan menjalari tubuh pada illahi
Hujan berangkat dari pagi, siang hingga petang
Hingga beduk masjid berdengung menyahuti panggilan berbuka
Anak-anak Bermain guyuran air hujan yang membasahi tubuh mereka ketika bahagia mendengar azan maghrib tiba
Menuju telaga masjid untuk mensucikan shalat fardu 'ain

Maasyaa Allah, the best banget puisi nya🤩
BalasHapus