TAKBIR RAMADHAN #2
┏━πΎ☀πΎ━━━━━━━━━━━━┓
TAKBIR RAMADHAN #2
{TAUJIH DIKALA NGABUBURIT}
“Spesial di bulan
Ramadhan”
┗━━━━━━━━━━━━━πΎ☀πΎ┛
MANAJEMEN WAKTU
Oleh
Abdul Muis Nasution
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sebelumnya, ana
ingin menarasikan sebuah cerita...
“Dalam sebuah
training manajemen waktu yang diikuti oleh mahasiswa UNIMED, sang instruktur mencoba melakukan
ilustrasi. Beliau kemudian mengeluarkan ember kosong dan meletakkannya meja.
Lalu ember tersebut diisi dengan batu besar. Ia mengisi terus hingga tak ada
lagi batu yg cukup dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya kpadd mahasiswa
"Menurut kalian, apakah ember ini sudah penuh?" Mereka menjawab
"Ya!". Dosen bertanya "Betulkah demikian ?" kemudian ia
menuangkan kerikil-kerikil kecil yang ia simpan ke
dalam ember dan mengkocok ember tersebut sehingga kerikil itu turun mengisi celah-celah kosong di
antara batu-batu besar.
Kemudian, sekali lagi ia bertanya "Nah, sekarang apakah ember
sudah penuh? "Kali ini mahasiswa tersebut terdiam. Seseorang berkata
"Mungkin tidak." "Bagus sekali," sahut sang dosen. Lalu ia
mengeluarkan sekantong pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu
berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. sekali lagi ia
bertanya "Apakah ember ini sudah penuh?" Belum!" Sahut seluruh
kelas. sekali lagi ia berkata " bagus, bagus bagus sekali." Kemudian
ia mengambil sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke
bibir ember. Lalu ia bertanya "Tahukah kalian maksud dari ilustrasi
ini?"
Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan
jari dan berkata" Maksudnya yaitu, tak peduli besar padatnya jadwal kita,
bila mau sekuat tenaga mengerjakannya pasti bisa. "Oh, tidak. kata si Dosen". Maksudnya adalah kita harus
mengisi waktu kosong dengan pekerjaan apapun, sehingga tidak sedetikpun waktu
kita yg terbuang, sahut mahasiswa lain.
Kemudian sang dosen tersenyum, "Bukan itu
maksudnya, Ini mengajarkan kepada kita bahwa bila kita tidak memasukkan batu
besar terlebih dahulu, maka kita tidak akan bisa memasukkan semuanya. Dengan
kata lain, bila kita memasukkan yg kerikil kecil atau pasir terlebih dahulu,
maka akan banyak batu-batu besar yg tidak dapat masuk. π
Nah, ana ingin
bertanya, yg dimaksud batu-batu besar disini apa- kira-kira ??
Batu besar itu adalah visi misi hidup kita, program-program strategis,
hal-hal yang sangat penting dan berharga dalam hidup kita. Sedangkan kerikil-kerikil kecil ialah
agenda-agenda yang penting, tetapi hanya membantu kelancaran program-program penting.
Sifatnya hanya jangka pendek dan taktis. Kemudian pasir dan air ibaratnya hanya
sebagai selingan dan refreshing. porsinya paling sedikit dalam kehidupan kita.
Ibarat (analogi)membuat masakan gulai ayam, ia hanya sebagai garam/penyedapnya,
bukan ayamnya..
Setiap kita memiliki batu besar tersebut. hanya saja batu besar itu
berbeda antara 1 dengan lainnya tergantung profesi yg ditekuni nya. Lantas
bagaimana batu besar itu kepada kita yg notabene mahasiswa Islam??
Bagi kita yang mahasiswa islam, batu besar itu relatif sama. Batu besar kita
adalah menguasai ilmu2 syar'i, menguasai alat dan sarana yg menunjang kapasitas
syar'i kita, seperti kiat sukses dakwah, seni berbicara dan berinteraksi dgn
objek dakwah, dan lain sebagainya. Batu besar juga adalah bagaimana kita bisa
diteladani, baik perkataan, perilaku, maupun pemikiran.
Kemudian timbul pertanyaan " bagaimana
kiat-kira agar waktu kita terisi dengan batu besar dan sedikit kerikil ??? apalagi
kita yang (katanya) seorang aktivis islam yg berniat mendekatkan diri kepada
Allah ta'ala dengan melakukan Amar ma'ruf nahi mungkar. berikut beberapa tips
nya..
1. meluruskan
persepsi kita tentang waktu
Ini nih banyak
dari kita yang salah memahaminya.
¡ banyak yg mengira waktunya sangat banyak, sehingga beraktifitas
sesuka hatinya/semaunya. contoh: sebuah
pekerjaan yang bisa diselesaikan hanya 1/2 hari, kita selesaikan dalam seminggu, itupun kita
merasa tenang dan tanpa bersalah. Padalah kalau kita memiliki visi misi hidup yang jelas, maka
sebenarnya kita memiliki tugas-tugas yang lebih banyak
dari waktu kita.
Imam syahid Hasan Al Banna pernah berkata " Al
wajibat Aktsaru Minal Auqot ( Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yg
kita miliki, maka apabila kita selesai pekerjaan, maka bantulah urusan
saudara-saudaramu
2. One man show
Artinya semuanya ia lakukan, bisa jadi ia
sebagai ketua organisasi atau sekretaris ataupun ketuaketua lainnya. Ia
beranggapan bahwa cukup ia yg mengerjakan semua pekerjaan-pekerjaan tersebut.
padahal banyak pekerjaan yang bisa didelegasikan atau istilah tarbiyahnya di
tafwidh kepada orang lain. Dengan pendelegasian waktu kita lebih banyak,
efesien, dan melatih kerjasama tim.
3
3. Mengerjakan
bila sudah mood
Hal ini sering kita lakukan karena menunggu waktu yang tepat (katanya),
baru ia mulai gerak menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan. akibatnya, banyak
menumpuk tugas
4. Mengingat
kembali urgensi waktu
Bagi orang barat yang materialis waktu itu ibarat uang katanya (time is money)
karena uang/kapital adalah segalanya bagi mereka. Kalau di dalam islam ada istilah (Al waqtu Kas
Saif ) “waktu ibarat pedang” yang apabila kita
tidak mampu mengatur waktu maka waktu itu yg akan menebas/mencelakakan kita.
kalau ana sendiri menanggap waktu ini adalah
kehidupan. “barang siapa yg membuang waktu, maka ia membuang-membuang
kehidupannya sendiri”. Dalam Al-Qur’an ada
banyak keutamana waktu, sampai-sampai Allah ta'ala bersumpah atas nama waktu.
misal demi masa (al -ashr), demi waktu dhuha, demi waktu malam, demi bulan,
demi matahari, dan lain sebagainya dikrenakan pentingnya waktu ini.
5. Menentukan
prioritas
Manakah sebenarnya yang penting bagi kita, mana yang menjadi sampah, dan sebagainya. Jangan sampai hal-hal yang penting terlewatkan hanya karena hal-hal kecil
di dalam 4 segi priorits ada
yang disebut penting, tidak penting,mendesak, dan tidak mendesak
“Coba diperhatikan gambar yang terdapat di atas “
Misalnyaa kita dihadapkan pada sebuah keadaan
yaitu : Pada saat jam mata kuliah di jam sekitar 12.30 wib dan sudah terdengar
suara adzan. kemudian ada kawan kita yang mengajak untukk kerja kelompok.
‘Kira-kira manakah yang terlebih dahulu kita diluankan ?”
“Padahal kalau kita analisis”
sholat :
penting, mendesak
tugas :
penting, tdk mendesak
Contoh lain”
Di suatu hari
kita dihadapkan dgn 2 agenda ni.
1. syuro’ panitia tekad
1 misalnya. kita diamahkan sebagai bph atau koor/sekdep
2. syuro’ pengurus
yangmana kita hanya sebagai staff
kira-kira di 2 ilustrasi itu
manakah yang kita pilih ?
contoh 1 :
penting, mendesak
contoh 2 :
penting, tidak terlalu mendesak karena hanya sebagi staff. Dipoin 2 ini
kita bisa di delegasikan/diwakilkan sama kawan-kawan yang lain.
tapi ingat : ini hanya berlaku jika terjadi di 2 peristiwa secara bersamaan
yaa.
6. Gunakan kaedah 20-80
Dalam waktu kita sehari ada 24 jam, ada pekerjaan yang kita lakukan
degan semangat dan ada juga dengan lesu. Jika kita ingin berhasil dan produktif, maka kerjakan
hal penting pada waktu segar san bersemangat dan pekerjaan tidak penting dalam
waktu yang tidak semangat kaedah 20-80
mengajarkan
20% dari waktu yg kita miliki dapat
menyelesaikan 80% dari target yg kita rancang sebaliknya 80% dari waktu kita hanya
20% yg terwujud dari yg kita harapkan
Jadi ada tu kita hanya ngerjakan 20% hal, tapi hasilnya sampai 80%
berhasil. sebaliknya ada kita sampai mengeluarkan tenaga 80%, tetapi hasil nya
hanya 20% yg terlihat.
“Coba bayangkan dalam.keseharian
kita, adakah yg seperti itu ? Dari cara kita berbisnis, ber organisasi, dan sebagainya”
7. Mencari kawan
yg baik
Tak kalah penting juga mencari kawan baik yang mana apabila
kita bersama dengannya maka waktu kita akan terpakai dengan efektif dan
efesien. Dengan kawan-kawan yang baik ini kita
bisa membuat agenda-agenda kebaikan, misalnya tilawah bareng, sedekah bareng, dan sebagainya. Ini yg terakhir, Sangat penting, namun sangat susah untuk kita mencari
kawan yang produktif.
Di kesempatan
ini, ana menasehati pribadi ana sendiri dan kawan-kawan agar berusaha coba cari kawan-kawan yang benar-benar bisa membuat
kita produktif, bisa mengingat Allah ta'ala tanpa melupakan tugas-tugas dunia kita. Namun sebaliknya, jikalau teman-teman kita rata-rata sukanya main game online, main
tiktok, nonton drakor dsb, dan waktu mereka habis kesitu. Kira-kira kita ikutan seperti itu atau tidak? Itu dikembalikan kepada diri kita sendiri
Ilustrasi kaedah 20% dan 80%
Ada juga dalam sebuah hadits, kira seperti ini
konteks nya " agama seseorang tergantung dengan siapa ia berteman".
Jadi kawan-kawan cobalah untuk mencari kawan-kawan
sholeh yaa.Tidak cukup di kawan- kawan mentoring kita, itu masih lingkup kecil.
kita cari lagi yang bisa membawa kita menuju jannahnya Allah ta'alaa.
Satu lagi di poin ini. selain syafaat nabi,
syafaat quran, anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya. ada juga syafaat
kawan-kawan sholeh kita. jadi misalnya nanti ana tidak nampak di surga, tolong
dicarikan yaa karena ana pernah disini membersamai orang antum.
wallahu'alam bisshowab.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
#MudaInspiratorDakwah
#OkeOceKece
#CerdasDanSholeh
#SatuIndonesia
Presented by :
Ukmi Ar-Rahman FMIPA Unimed
Created by :
Spk Best Ukmi Ar-Rahman FMIPA Unimed
Don't forget
follow and add
πππππππππ
π· Instagram: @ukmiarrahmanfmipaunimed
π² Facebook: Ukmi Ar-Rahman Fmipa Unimed
πBlog: fmipaukmiunimed.blogspot.com
π© Email: ukmiarrahmanfmipaunimed@gmail.com

Semangat menebar kebaikan π
BalasHapus