TAKBIR RAMADHAN #2


┏━🌾🌾━━━━━━━━━━━━┓
  TAKBIR RAMADHAN #2
{TAUJIH DIKALA NGABUBURIT}
“Spesial di bulan Ramadhan”
┗━━━━━━━━━━━━━🌾🌾
Senin, 04 Ramadhan 1441H / 27 April 2020



MANAJEMEN WAKTU
Oleh Abdul Muis Nasution

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sebelumnya, ana ingin menarasikan sebuah cerita...
Dalam sebuah training manajemen waktu yang diikuti oleh mahasiswa UNIMED, sang instruktur mencoba melakukan ilustrasi. Beliau kemudian mengeluarkan ember kosong dan meletakkannya meja. Lalu ember tersebut diisi dengan batu besar. Ia mengisi terus hingga tak ada lagi batu yg cukup dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya kpadd mahasiswa "Menurut kalian, apakah ember ini sudah penuh?" Mereka menjawab "Ya!". Dosen bertanya "Betulkah demikian ?" kemudian ia menuangkan kerikil-kerikil kecil yang ia simpan ke dalam ember dan mengkocok ember tersebut sehingga kerikil itu turun mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu besar.
Kemudian, sekali lagi ia bertanya "Nah, sekarang apakah ember sudah penuh? "Kali ini mahasiswa tersebut terdiam. Seseorang berkata "Mungkin tidak." "Bagus sekali," sahut sang dosen. Lalu ia mengeluarkan sekantong pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. sekali lagi ia bertanya "Apakah ember ini sudah penuh?" Belum!" Sahut seluruh kelas. sekali lagi ia berkata " bagus, bagus bagus sekali." Kemudian ia mengambil sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia bertanya "Tahukah kalian maksud dari ilustrasi ini?"
Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata" Maksudnya yaitu, tak peduli besar padatnya jadwal kita, bila mau sekuat tenaga mengerjakannya pasti bisa. "Oh, tidak. kata si Dosen". Maksudnya adalah kita harus mengisi waktu kosong dengan pekerjaan apapun, sehingga tidak sedetikpun waktu kita yg terbuang, sahut mahasiswa lain.
Kemudian sang dosen tersenyum, "Bukan itu maksudnya, Ini mengajarkan kepada kita bahwa bila kita tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka kita tidak akan bisa memasukkan semuanya. Dengan kata lain, bila kita memasukkan yg kerikil kecil atau pasir terlebih dahulu, maka akan banyak batu-batu besar yg tidak dapat masuk. 😎

Nah, ana ingin bertanya, yg dimaksud batu-batu besar disini apa- kira-kira ??
Batu besar itu adalah visi misi hidup kita, program-program strategis, hal-hal yang sangat penting dan berharga dalam hidup kita. Sedangkan kerikil-kerikil kecil ialah agenda-agenda yang penting, tetapi hanya membantu kelancaran program-program penting. Sifatnya hanya jangka pendek dan taktis. Kemudian pasir dan air ibaratnya hanya sebagai selingan dan refreshing. porsinya paling sedikit dalam kehidupan kita. Ibarat (analogi)membuat masakan gulai ayam, ia hanya sebagai garam/penyedapnya, bukan ayamnya..
Setiap kita memiliki batu besar tersebut. hanya saja batu besar itu berbeda antara 1 dengan lainnya tergantung profesi yg ditekuni nya. Lantas bagaimana batu besar itu kepada kita yg notabene mahasiswa Islam??
Bagi kita yang mahasiswa islam, batu besar itu relatif sama. Batu besar kita adalah menguasai ilmu2 syar'i, menguasai alat dan sarana yg menunjang kapasitas syar'i kita, seperti kiat sukses dakwah, seni berbicara dan berinteraksi dgn objek dakwah, dan lain sebagainya. Batu besar juga adalah bagaimana kita bisa diteladani, baik perkataan, perilaku, maupun pemikiran. 
Kemudian timbul pertanyaan " bagaimana kiat-kira agar waktu kita terisi dengan batu besar dan sedikit kerikil ??? apalagi kita yang (katanya) seorang aktivis islam yg berniat mendekatkan diri kepada Allah ta'ala dengan melakukan Amar ma'ruf nahi mungkar. berikut beberapa tips nya..  

 1. meluruskan persepsi kita tentang waktu
Ini nih banyak dari kita yang salah memahaminya.
¡  banyak yg mengira waktunya sangat banyak, sehingga beraktifitas sesuka hatinya/semaunya.  contoh: sebuah pekerjaan yang bisa diselesaikan hanya 1/2 hari, kita selesaikan dalam seminggu, itupun kita merasa tenang dan tanpa bersalah. Padalah kalau kita memiliki visi misi hidup yang jelas, maka sebenarnya kita memiliki tugas-tugas yang lebih banyak dari waktu kita. 
Imam syahid Hasan Al Banna pernah berkata " Al wajibat Aktsaru Minal Auqot ( Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yg kita miliki, maka apabila kita selesai pekerjaan, maka bantulah urusan saudara-saudaramu

      2.  One man show
Artinya semuanya ia lakukan, bisa jadi ia sebagai ketua organisasi atau sekretaris ataupun ketuaketua lainnya. Ia beranggapan bahwa cukup ia yg mengerjakan semua pekerjaan-pekerjaan tersebut. padahal banyak pekerjaan yang bisa didelegasikan atau istilah tarbiyahnya di tafwidh kepada orang lain. Dengan pendelegasian waktu kita lebih banyak, efesien, dan melatih kerjasama tim.
3        
             3. Mengerjakan bila sudah mood
Hal ini sering kita lakukan karena menunggu waktu yang tepat (katanya), baru ia mulai gerak menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan. akibatnya, banyak menumpuk tugas
              
            4.   Mengingat kembali urgensi waktu
Bagi orang barat yang materialis waktu itu ibarat uang katanya (time is money) karena uang/kapital adalah segalanya bagi mereka. Kalau di dalam islam ada istilah (Al waqtu Kas Saif ) “waktu ibarat pedang yang apabila kita tidak mampu mengatur waktu maka waktu itu yg akan menebas/mencelakakan kita.
kalau ana sendiri menanggap waktu ini adalah kehidupan. “barang siapa yg membuang waktu, maka ia membuang-membuang kehidupannya sendiri”.  Dalam Al-Qur’an ada banyak keutamana waktu, sampai-sampai Allah ta'ala bersumpah atas nama waktu. misal demi masa (al -ashr), demi waktu dhuha, demi waktu malam, demi bulan, demi matahari, dan lain sebagainya dikrenakan pentingnya waktu ini.
            
            5.   Menentukan prioritas
Manakah sebenarnya yang penting bagi kita, mana yang menjadi sampah, dan sebagainya. Jangan sampai hal-hal yang penting terlewatkan hanya karena hal-hal kecil
di dalam 4 segi priorits ada yang disebut penting, tidak penting,mendesak, dan tidak mendesak
Coba diperhatikan gambar yang terdapat di atas
Misalnyaa kita dihadapkan pada sebuah keadaan yaitu : Pada saat jam mata kuliah di jam sekitar 12.30 wib dan sudah terdengar suara adzan. kemudian ada kawan kita yang mengajak untukk kerja kelompok.
Kira-kira manakah yang terlebih dahulu kita diluankan ?

Padahal kalau kita analisis
sholat : penting, mendesak
tugas : penting, tdk mendesak

Contoh lain”
Di suatu hari kita dihadapkan dgn 2 agenda ni.
1. syuro panitia tekad 1 misalnya. kita diamahkan sebagai bph atau koor/sekdep
2. syuro pengurus yangmana kita hanya sebagai staff

kira-kira di 2 ilustrasi itu manakah yang kita pilih ?
contoh 1 : penting, mendesak
contoh 2 : penting, tidak terlalu mendesak karena hanya sebagi staff. Dipoin 2 ini kita bisa di delegasikan/diwakilkan sama kawan-kawan yang lain.
tapi ingat : ini hanya berlaku jika terjadi di 2 peristiwa secara bersamaan yaa.

6. Gunakan kaedah 20-80
Dalam waktu kita sehari ada 24 jam, ada pekerjaan yang kita lakukan degan semangat dan ada juga dengan lesu. Jika kita ingin berhasil dan produktif, maka kerjakan hal penting pada waktu segar san bersemangat dan pekerjaan tidak penting dalam waktu yang tidak semangat kaedah 20-80 mengajarkan  20% dari waktu yg kita miliki dapat menyelesaikan 80% dari target yg kita rancang  sebaliknya 80% dari waktu kita hanya 20% yg terwujud dari yg kita harapkan

Jadi ada tu kita hanya ngerjakan 20% hal, tapi hasilnya sampai 80% berhasil. sebaliknya ada kita sampai mengeluarkan tenaga 80%, tetapi hasil nya hanya 20% yg terlihat.
Coba bayangkan dalam.keseharian kita, adakah yg seperti itu ? Dari cara kita berbisnis, ber organisasi, dan sebagainya”

            7.  Mencari kawan yg baik
Tak kalah penting juga mencari kawan baik yang mana apabila kita bersama dengannya maka waktu kita akan terpakai dengan efektif dan efesien. Dengan kawan-kawan yang baik ini kita bisa membuat agenda-agenda kebaikan, misalnya tilawah bareng, sedekah bareng, dan sebagainya. Ini yg terakhir, Sangat penting, namun sangat susah untuk kita mencari kawan yang produktif.

Di kesempatan ini, ana menasehati pribadi ana sendiri dan kawan-kawan agar berusaha coba cari kawan-kawan yang benar-benar bisa membuat kita produktif, bisa mengingat Allah ta'ala tanpa melupakan tugas-tugas dunia kita. Namun sebaliknya, jikalau teman-teman kita rata-rata sukanya main game online, main tiktok, nonton drakor dsb, dan waktu mereka habis kesitu. Kira-kira kita ikutan seperti itu atau tidak? Itu dikembalikan kepada diri kita sendiri
Ilustrasi kaedah 20% dan 80%
Ada juga dalam sebuah hadits, kira seperti ini konteks nya " agama seseorang tergantung dengan siapa ia berteman".
Jadi kawan-kawan cobalah untuk mencari kawan-kawan sholeh yaa.Tidak cukup di kawan- kawan mentoring kita, itu masih lingkup kecil. kita cari lagi yang bisa membawa kita menuju jannahnya Allah ta'alaa.
Satu lagi di poin ini. selain syafaat nabi, syafaat quran, anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya. ada juga syafaat kawan-kawan sholeh kita. jadi misalnya nanti ana tidak nampak di surga, tolong dicarikan yaa karena ana pernah disini membersamai orang antum.
wallahu'alam bisshowab.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

#MudaInspiratorDakwah
#OkeOceKece
#CerdasDanSholeh
#SatuIndonesia

Presented by : Ukmi Ar-Rahman FMIPA Unimed
Created by : Spk Best Ukmi Ar-Rahman FMIPA Unimed

Don't forget follow and add
πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡
πŸ“· Instagram: @ukmiarrahmanfmipaunimed
πŸ“² Facebook: Ukmi Ar-Rahman Fmipa Unimed
🌐Blog: fmipaukmiunimed.blogspot.com
πŸ“© Email: ukmiarrahmanfmipaunimed@gmail.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI DAKWAH : Amanah Ikatan Janji

TAKBIR RAMADHAN #3